Tanah

Petang tak selalu kurang ajar
Maaf tak selalu di dengar oleh umat
Ingat di ujung tanah sana!
Nyalanya api penderitaan yang Ia ciptakan

Petang tak selalu menyusahkan
Lihatlah di ujung jalan sana
Segumpal debu mengkilat!
Saudarah kita tak terlihat

Petang tak mematikan jua
Penderitaan nasib kehidupan tak selalu sama
Katakan " Itu " pada mereka!
Untuk melihat dan gemetar
Katakan " Itu " pada mereka!
Untuk mendengar dan merasakan

kecepatan

Semakin banyak manusia di bumi ini, Semakin banyak pula otak, pemikiran, akal dan dalam konteks yang berbeda-beda juga. Semakin banyak tujuan hidup. semakin banyak perbincangan-perbincangan , semakin berisik pula bumi. Semakin banyak pula rezeki yang di berikan oleh Zat yang Maha Kuasa.
Manusia yang memilih jadi apapun itu juga semakin banyak. Semakin banyak juga opsi-opsi pilihan hidup, jalan hidup, jejak kehidupan, apa yang dilakukan dan di kerjakan. Informasi disana-disini, pengetahuan, jaringan-jaringan yang masih di ciptakan sampai saat ini, tatanan hidup yang semakin menjadi-jadi, hidup menjadi lebih baik, dan menjadi yang terbaik supaya lebih baik dari yang terbaik, ada juga yang lebih baik seperti ini untuk tidak jadi yang terbaik dan menurutnya itu yang baik. 
Selaku manusia yang di berkahi akal, pikiran, dan hati, di berkai ingat dan perasaan. karakteristik sikap tindakan yang melekat di diri saya.
Jiratan-jiratan kehidupan yang harus saya tarik dengan sekuat-kuatnya, menjadikan kelemahan yang berkekuatan dahsyat. Selaku saya sebagai manusia yang bodoh, yang tidak mengikuti jejakan-jejakan hidup seperti orang lain. yang harus menjadi apa dan mau menjadi apa. saya perihatin terhadap diri ini, keterbelengguhan diri ini dan pijakan-pijakan kehidupan ini.